Kamis, 03 Juni 2010

Gangguan Belajar Pada Anak

Gangguan konsentrasi berhubungan dengan kemampuan anak untuk memperhatikan dan berkonsentrasi,kemampuan yang berkembang seiring dengan perkembangan anak. Anak yang sangat terganggu konsentrasinya mengalami kesulitan untuk memfokuskan konsentrasinya,perhatiannya dan menyelesaikan tugas secara terus menerus. Mereka sering lupa instruksi-instruksi, kehilangan barang-barang dan tidak mendengarkan orang tua dan gurunya.

Mereka mungkin melamun di kelas dan kelihatan gelisah.Perilaku seperti ini tentunya menyulitkan orang tua dan guru.Tapi ingatlah bahwa bisa saja itu adalah karakter bawaannya. Dalam hal ini, adakan kontak mata dan berikan perintah atau instruksi dalam bahasa yang sederhana dan ringkas. Beri waktu jeda dalam mengerjakan PR,tugas rumah atau permainan untuk membantu anak memperoleh energi berkonsentrasi.

Sikap anak yang tidak memperhatikan bisa jadi disebabkan oleh situasi atau kekhawatiran tertentu.Semua anak bisa terlihat terganggu untuk alasan sekecil apapun. Misalnya; Orang Tuanya baru saja bertengkar, Orang tua kabur, suasana kelas/belajar gaduh, anak duduk dengan teman yang suka mengganggu, dsb.

Apabila anak atau siswa mengalami tanda-tanda seperti diatas dapat dicoba beberapa cara antara lain sebagai berikut :

1. Jika seorang anak dulunya tidak mempunyai masalah konsentrasi sekarang terlihat gelisah, sangat mungkin ada penyebab khusus dari ketergangguannya. Bicaralah padanya dengan cara yang simpatik dan tidak menuduh untuk mengetahui apa yang mengganggunya.

2. Jika Ia bersikeras tidak ada yang masalah, tanyalah dokter anak. Mungkin ada kegelisahan psikologis. Sesuatu seperti virus biasa, bisa menjadikan anak kaku dan mengganggu daya konsentrasinya. Atau bisa jadi anak mengalami masalah pendengaran yang tidak terdeteksi, sehingga kegiatan mendengar membuatnya putus asa.

3. Kemungkinan lain bagi anak yang sangat mudah terganggu adalah menderita kekurangan daya konsentrasi. Bantulah kekurangannya ini dengan memberikan aktivitas dan memperhatikan/mengontrol lebih khusus. Misal;memanggil namanya apabila dia diam atau asyik sendiri.

Apabila anda mempunyai anak yang suka menabrak mainannya,mengganggu terus menerus dan tidak mampu memahami instruksi, tidak selesai menyelesaikan tugas, hubungan dengan teman memburuk. Anak seperti itu bisa jadi menderita kegagalan konsentrasi dan hiperaktif, untuk mengetahui lebih lanjut bisa dikonsultasikan ke psikolog atau psikiater.

http://primagamameruya.wordpress.com/2008/11/20/gangguan-konsentrasi-belajar-pada-ana

Disleksia ditandai dengan adanya kesulitan membaca pada anak maupun dewasa yang seharusnya menunjukkan kemampuan dan motivasi untuk membaca secara fasih dan akurat. Disleksia merupakan salah satu masalah tersering yang terjadi pada anak dan dewasa. angka kejadian di dunia berkisar 5-17% pada anak usia sekolah. Disleksia adalah gangguan yang paling sering terjadi pada masalah belajar. Kurang lebih 80% penderita gangguan belajar mengalami disleksia.

Angka kejadian disleksia lebih tinggi pada anak laki-laki dibandingkan dengan perempuan yaitu berkisar 2:1 sampai 5:1. Ada juga yang mengatakan bahwa ternyata tidak terdapat perbedaan angka kejadian antara laki-laki dan perempuan.


Deteksi dini disleksia pada anak

Kesulitan membaca yang tidak diharapkan (kesulitan membaca pada seseorang yang tidak sesuai dengan kemampuan kognitif orang tersebut atau tidak sesuai dengan usia, tingkat kepandaian dan tingkat pendidikan), selain itu terdapat masalah yang berhubungan dengan proses fonologik.

Pada anak usia prasekolah, adanya riwayat keterlambatan berbahasa atau tidak tampaknya bunyi dari suatu kata (kesulitan bermain kata-kata yang berirama, kebingungan dalam menghadapi kata-kata yang mirip, kesulitan belajar mengenal huruf) disertai dengan adanya riwayat keluarga yang menderita disleksia, menunjukkan faktor risiko yang bermakna untuk menderita disleksia.

Pada anak usia sekolah biasanya keluhan berupa kurangnya tampilan di sekolah tetapi sering orangtua dan guru tidak menyadari bahwa anak tersebut mengalami kesulitan membaca. Biasanya anak akan terlihat terlambat berbicara, tidak belajar huruf di taman kanak-kanak dan tidak belajar membaca pada sekolah dasar. Anak tersebut akan makin tertinggal dalam hal pelajaran sedangkan guru dan orangtua biasanya makin heran mengapa anak dengan tingkat kepandaian yang baik mengalami kesulitan membaca.

Walaupun anak telah diajarkan secara khusus, biasanya anak tersebut akan dapat membaca tetapi lebih lambat. Anak tidak akan fasih membaca dan tidak dapat mengenali huruf secara tepat. Disgrafia biasanya menyertai disleksia. Selain itu penderita disleksia akan mengalami gangguan kepercayaan diri.

Penilaian membaca

Membaca dinilai berdasarkan analisis, kefasihan dan pemahaman. Tes yang dapat digunakan untuk menilai fonologi anak adalah Comprehensive Test of Phonological (CTOPP). Tes ini mencakup kepekaan fonologik, analisa fonologik dan menghapal. Tes ini telah distandarisasi di Amerika Serikat untuk anak usia 5 tahun sampai dewasa.

Pada anak usia sekolah salah satu tes yang penting adalah menilai apakah anak tersebut dapat menganalisis kata. Tes yang digunakan adalah Woodcock-Johnson III dan Woodcock Reading Mastery Test. Kefasihan berbicara dinilai dengan Gary Oral Reading Test. Untuk menilai kecepatan membaca suatu kata digunakan Test of World Reading Efficiency (TOWRE).

Sebagai uji tapis bagi para dokter, disarankan untuk mendengarkan dengan seksama saat anak membaca yang sesuai dengan usianya.

Pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan fisis memiliki peran yang sangat terbatas dalam mendiagnosis disleksia. Gangguan sensori primer harus disingkirkan. Pemeriksaan neurologik pada penderita disleksia biasanya normal.

Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan radiologis, elektroensefalografi dan analisis kromosom hanya dilakukan jika terdapat indikasi klinis. Pada kasus tertentu, pemeriksaan genetik harus dilakukan jika terdapat indikasi klinis. Pada kasus tertentu, pemeriksaan genetik harus dilakukan mengingat terdapat kelainan genetik seperti sindrom Klinefelter yang berhubungan dengan kesulitan bahasa dan mambaca.

http://www.balita-anda.com/pendidikan-anak/395-disleksia-pada-anak.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar