Kamis, 03 Juni 2010

Anamnesis

Anamnesis
Anamnesis pada gangguan bahasa dan bicara mencakup perkembangan bahasa anak. Beberapa pertanyaan yang dapat ditanyakan antara lain :
• Pada usia berapa bayi mulai mengetahui adanya suara, misalnya berkedip, terkejut, atau menggerakkan bagian tubuh.
• Pada usia berapa bayi mulai tersenyum (senyum komunikatif), misalnya saat berbicara padanya.
• Kapan bayi mulai mengeluarkan suara “aaaggh”
• Orientasi terhadap suara, misalnya bila ada suara apakah bayi memaling atau mencari ke arah suara
• Kapan bayi memberi isyarat daag dan bermain cikkebum
• Mengikuti perintah satu langkah, seperti “beri ayah sepatu” atau “ambil koran”
• Berapa banyak bagian tubuh yang dapat ditunjukkan oleh anak, seperti mata, hidung, kuping, dan sebagainya
Pada gangguan bahasa ekspresif, secara klinis kita bisa menemukan gejala seperti perbendaharaan kata yang jelas terbatas, membuat kesalahan dalam kosa kata, mengalami kesulitan dalam mengingat kata-kata atau membentuk kalimat yang panjang dan memiliki kesulitan dalam pencapaian akademik, dan komunikasi sosial, namun pemahaman bahasa anak tetap relatif utuh. Gangguan menjadi jelas pada kira-kira usia 18 bulan, saat anak tidak dapat mengucapkan kata dengan spontan atau meniru kata dan menggunakan gerakan badannya untuk menyatakan keinginannya. Jika anak akhirnya bisa berbicara, defisit bahasa menjadi jelas, terjadi kesalahan artikulasi seperti bunyi th, r, s, z, y. Riwayat keluarga yang memiliki gangguan bahasa ekspresif juga ikut mendukung diagnosis.1,10
Pada gangguan bahasa campuran ekspresif¬reseptif, selain ditemukan gejala-gejala gangguan bahasa ekspresif, juga disertai kesulitan dalam mengerti kata dan kalimat.
Ciri klinis penting dari gangguan tersebut adalah gangguan yang bermakna pada pemahaman bahasadan ekspresi bahasa. Gangguan ini biasanya tampak sebelum usia 4 tahun.
Bentuk yang parah terlihat pada usia 2 tahun, bentuk ringan tidak terlihat sampai usia 7 tahun atau lebih tua. Anak dengan gangguan bahasa reseptif-ekspresif campuran memiliki gangguan auditorik sensorik atau tidak mampu memproses simbol visual seperti arti suatu gambar.
Mereka memiliki defisit dalam mengintegrasikan simbol auditorik maupun visual,
contohnya mengenali atribut dasar yang umum untuk mainan truk dan mainan mobil penumpang. Anak dengan gangguan bahasa campuran reseptif-ekspresif biasanya tampak tuli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar